Lombok memiliki penduduk mayoritas beragama Islam dan Hindu. Jadi tidak heran kalau di Lombok juga banyak terdapat Pura untuk umat Hindu beribadah. Salah satunya adalah Pura Batu Bolong. Objek wisata ini terletak di Jalan Raya Senggigi, batu Layar, Denpasar, Kab. Lombok Barat yang berdekatan dengan Pantai Senggigi. Jarak Kota Mataram dengan Pura Batu Bolong kurang lebih 18 kilometer atau sekitar 20 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Alasan kenapa diberikan nama Pura Batu Bolong karena memiliki batuan berlubang yang menjorok ke arah laut layaknya sebuah teluk dengan terowongan di bawahnya. Lubang dibatuan ini terbentuk karena adanya abrasi laut. Batu berlubang ini merupakan penopang bagi Pura untuk tetap berdiri. Ketika air surut atau air tidak dalam keadaan tinggi, wisatawan bisa melewati lubang tersebut dan airnya akan bermuara ke Pantai Duduk. Dalam Pura ini terdapat patung yang diagungkan yaitu, Subali, Sugriwa, Rama, Laksamana dan patung Naga.
Menurut sejarah, Pura Batu Bolong dibangun sekitar tahun 1533 oleh seorang petapa bernama Dang Hyang Dwijendra. Pada saat itu, dia baru saja menyelesaikan misinya untuk menyebarkan agama Hindu dari Jawa Timur, Bali, kemudian berakhir di Lombok. Wisatawan yang ingin masuk ke Pura harus menggunakan kain bewarna kuning yang diberikan oleh petugas sebagai bentuk apresiasi kebudayaan. Tetapi untuk wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan masuk karena temoat ini menjadi tempat yang suci bagi umat Hindu.
Selain daya tarik sejarah, Pura Batu Bolong menawarkan pemandangan alam yang memanjakan mata seperti, hamparan laut yang luas dengan pemandangan Gunung Agung yang terlihat dari Pura. Dan juga primadona pemandangan kawasan pantai yaitu, menikmati sunset untuk nutrisi jiwa.
Fasilitas yang ada di objek wisata ini terbilang cukup memadai. Disana terdapat tempat parkir, penginapan, penjual souvenir, dan pedagang makanan dan minuman.